Sharing Session Guest Mentor : Fahdi Maula, Talking About Vision

 Hi peeps!

Semester 7 telah berjalan. Perkuliahan daring tetap berjalan selama pandemi ini. Rasa jenuh akan lebih terasa disaat ini ketika tidak bertemu teman-teman atau keluar dari rumah. Namun, jika kita tetap berjalan di tempat, tetap membiarkan jenuh mengisi hari kita, yang ada kita semakin "ya sudahlah" pada setiap aktivitas. Alhasil, pekerjaan kita tidak berjalan maksimal atau bahkan kita berhenti karena tidak tahu mau berbuat apa. Hal itu mengingatkanku tentang ucapan kak Fahdi bahwa kita harus tetap berjalan walaupun belum tahu tujuan sebenarnya apa, jangan berhenti dan pasrah begitu saja.

Siapa sih kak Fahdi itu?

Pada Sabtu, 4 September 2020, aku, Adam dan Silki mengadakan meeting Zoom bersama mentor tamu yaitu kak Fahdi Maula. Kak Fahdi adalah seorang geophysicist yang bekerja di perusahaan multi-nasional, Schlumberger. Beberapa spesialisai yang dia kuasai adalah surface seismic processing, borehole sismic processing-survey design, dan seismic inversion. Sekarang, dia ditugaskan di Qatar. Informasi selengkapnya tentang kak Fahdi bisa dilihat pada tautan berikut https://www.linkedin.com/in/fahdi104/?originalSubdomain=qa

Topik yang kami bahas pada meeting kemarin adalah terkait pengalaman kak Fahdi bekerja di perusahaan multi-nasional. Selain itu, kami diajak berdiskusi bagaimana sebuah perusahaan multi nasional bergerak maju dan besar. Apa saja hal yang membuat perusahaan tersebut tetap sustainable dan dapat mencapai target sesuai dengan visinya telah dibahas untuk nantinya kami dapat sambungkan dengan masa depan yang kami harapkan.

Secara garis besar kami membahas: corporate vision, KPI (key performance indicator) dan SMART criteria

Corporate Vision

Diawali dengan definisi visi perusahaan, pengertian dari aku, Adam, dan Silki hampir sama dengan pengertian di Google yaitu: pandangan sebuah perusahaan terhadap masa depannya dengan konkret, namun pandangan tersebut harus realistik dan dapat dicapai. Disini, kak Fahdi memberikan komentar dan perbaikan tentang definisi tersebut.

Visi sederhananya adalah tujuan dan harapan di masa depan. Visi tidak harus realistik, bahkan itu adalah sebuah hal yang sangat jauh dan tidak tahu akan tercapai kapan. Sebagai contoh corporate vision yang terkenal, Apple dan Microsoft


Rasanya seperti tidak mungkin setiap orang di mejanya akan ada produk Apple ataupun setiap rumah di dunia memiliki komputer. Inilah yang dimaksud terkesan tidak mungkin. Visi haruslah bersifat superior dan sangat besar. Superior bermakna sesuatu yang sangat besar dan megah seolah dialah satu-satunya yang terbaik. Kak Fahdi mengatakan bagi kita itu impossible. Namun, itulah yang membuat perusahaan terus bekerja memperbaiki, mengimprovisasi segala hal di dalam produk mereka agar setidaknya ada perkembangan terus menerus. Kak Fahdi menyampaikan seperti itu juga visi kita semua. Untuk terus bergerak maju, perlu visi yang seperti kedua perusahaan tersebut. Visi yang superior membuat kita ingin selalu maju. Sebaliknya, jika visi kita 'rendah', tidak akan ada semangat menjalani cita-cita, tidak ada planning dan akan santai saja.


Key Performance Objectives (KPO) & Key Performance Indicator (KPI)

Visi bisa saja seperti tidak realistik. Namun ada hal yang harus tetap realistik yaitu KPO dan KPI. KPO adalah langkah selanjutnya untuk mengembangkan pemahaman yang jelas tentang cara mencapai visi. KPO adalah tindakan yang tepat atau langkah terukur yang diambil untuk mendekati goals, ada timeline yang ditetapkan untuk sampai pada penyelesaian. Sedangkan, KPI adalah metrik yang digunakan perusahaan untuk mengukur dan melacak kesuksesan perusahaan. KPI digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam mencapai target.
Melalui pernyataan tersebut, yang aku tangkap adalah KPO adalah cara untuk mencapai visi dan KPO adalah nilai dari KPO yang telah dikerjakan. Contohnya, aku sebagai mahasiswa ingin studi doktoral di luar negeri. KPO yang aku lakukan ada lulus studi sarjana dan master, membuat publikasi, memenuhi dokumen seperti motivation letter atau study plan, memenuhi beberapa sertifikasi dan lain-lain. KPI dari KPO tersebut adalah indeks pretasi yang aku dapat, seberapa baik publikasi jurnal atau artikel ilmiah yang aku buat, serta seberapa baik motivation letter yang aku sampaikan. Dengan adanya KPI, kita bisa memperbaiki performa KPO/action yang harus dilakukan.

SMART criteria

SMART criteria adalah kriteria sebagai pedoman dalam menetapkan tujuan, misalnya dalam manajemen proyek, manajemen kinerja karyawan dan pengembangan pribadi. SMART adalah singkatan dari specific (spesifik), measurable (dapat diukur), achievable (dapat tercapai), relevant (relevan), and time-bound (berkaitan dengan waktu). Pedoman ini bisa dipakai dalam berbagai rencana dan program. Salah satunya adalah penyusunan rencana jangka pendek hingga jangka panjang. Berikut adalah salah satu contoh pengertian SMART yang dirapkan pada pembuatan short/long term goals:

Akhir Cerita

Percakapan lainnya adalah kami bertanya-tanya tentang kehidupan Kak Fahdi. Dia menyatakan bahwa sejujurnya dia tidak tahu passion-nya dan terus mencari itu. Walaupun masih dalam kondisi mencari, kita harus tetap bergerak dan jangan hanya diam menunggu keajaiban. Tetap kembangkan kemampuan yang telah kita miliki. Kak Fahdi menceritakan, perusahaan besar seperti Schlumberger mencari pelamar yang berpengalaman, sanggup di-training, memiliki etika dan pengembangan softskill dan terlihat percaya diri. Semua hal tersebut bisa dicari dan dilatih. So, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dan pasrah. Mau jadi apa nantinya, yang penting kita sudah mempersiapkan banyak hal.

Closing Statement dari Kak Fahdi :
"Trust yourself, tidak semuanya harus selesai sekarang. Abaikan perkataan orang lain yang menjatuhkanmu. Karena mereka yang menjatuhkan sebenarnya iri denganmu"

Thank you for reading


Komentar