Mengenal Kelurahan Sumber Agung (Bandarlampung) dan Kegiatan KKN-T IPB 2020

Masih dalam suasana pandemi, KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) ditahun ini mengalami perubahan. Sempat dilema dan banyak cerita selama pengursan terkait kerjasama mitra, akhirnya aku dan kelompok bisa menjalankan KKN ini di sebuah daerah dekat pusat kota yang menawarkan daerah dataran tinggi yang indah. Kelurahan Sumber Agung, Kemiling.


Kelurahan Sumber Agung merupakan salah satu dari 9 kelurahan yang ada di kecamatan Kemiling yang terletak di bagian Barat dari wilayah Kota Bandar Lampung dengan jarak ± 4 km dari ibukota provinsi. Kelurahan yang telah berdiri sejak 2002 ini memiliki potensi alam dalam bidang pertanian, kehutanan dan peternakan. Sehingga tidak heran masyarakat Sumber Agung rata-rata bermatapencaharian sebagai buruh/tukang, petani, pedagang serta yang lainnya adalah pekerja swasta. Tidak hanya itu, kelurahan ini berada di kawasan wisata seperti Taman Kupu-Kupu serta berada di kawasan sistem agroforestri Tahura Wan Abdul Rachman.

Sumber Agung, Kemiling (Google Earth)

Kelurahan Sumber Agung memiliki luas wilayah 498 Ha dengan 921 kepala keluarga dan  jumlah penduduk 3825 jiwa yang terbagi di tiga lingkungan dan 20 RT dengan batas wilayah, sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Beringin Jaya, sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Kedaung/Batu Putu, sebelah Barat dengan kelurahan Kedaung, dan sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Betung. Penduduk kelurahan Sumber Agung terdiri dari berbagai suku bangsa.


Menurutku, Sumber Agung cocok banget jadi lokasi KKN karena banyak alasan yang mendukung. Pertama dari hubungan dan orang-orang kelurahan yang baik dan sangat menyambut kami. Awalnya, kami diarahkan ke kelompok tani yang ada disana. Namun setelah berbicara terkait proker dan sasarannya, kami memilih satu lingkungan Kelurahan Sumber Agung untuk dijadikan mitra. Pak Ismono sebagai ketua RT 4 lingkungan 1, sekaligus penilai dari mitra sudah kami anggap sebagai bapak sendiri. Beliau sangat terbuka dan banyak bercerita. Kedua, pemandangan alam disana sangat indah dan aku pribadi suka dengan suasananya. Warga Sumber Agung juga menerima kami dengan baik terlihat dari program pertama (Sosialisasi COVID-19) yang disambut dengan antusias.


            Salah satu perbedaan KKN tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah di tahun ini mahasiswa mencari mitra sendiri, harus satu domisili dan kegiatan dijalankan secara semi-daring. Maka, implementasi program kerja harus disesuaikan dengan kebijakan dari IPB. Berikut beberapa program kerja kelompok KKN-ku:


1.      Sosialisasi COVID-19, demo pembuatan hand sanitizer dan pembagian masker

Agenda ini telah dilakukan pada Jumat, 17 Juli 2020 bertempat di kelurahan Sumber Agung secara offline. Kami mengatur sedemikian rupa agar acara ini sesuai dengan protokol kesehatan. Kursi setiap partisipan dijarak dan wajib menggunkan masker.


2.      Pengenalan Budidaya Ikan Hias

Sasaran partisipan dari agenda ini adalah remaja SMP dan SMA. Kami bekerjasama dengan salah satu pembudidaya ikan hias (guppy dan cupang) di kelurahan tersebut yaitu Mas Adi bersama Guppy Bakso Group. Farm milik Mas Adi bertepatan di rumahnya. Alasan kami berkolaborasi dengan Mas Adi adalah agar penyampaian materi dari kami bisa selaras dengan keadaan dilapang. Kegiatan ini akan diadakan pada Jumat, 24 Juli 2020 secara offline di aula kelurahan.


3.      Kreativitas Menanam Cabai dan Sayur

Agenda ini bertujuan menumbuhkan semangat anak-anak petingnya untuk memiliki hobi bercocok tanam. Kami menggunakan 2 tanaman saja yaitu cabai dan pokcoy. Bibit tanaman telah kami siapkan (semai). Agenda akan dilakukan kemungkinan di akhir masa KKN. Wadah bertanam yang kami gunakan adalah limbah botol plastik. Hal ini dilakukan agar anak-anak bisa menggunakan barang bekas terkhusus plastik menjadi barang yang berguna kembali.


4.      Gerakan Protein Sehat

Agenda ini akan berbentuk semi-daring. Kami menyediakan materi pentingnya protein dalam bentuk video yang akan disebar ke warga melalui grup Whatsapp mereka. Kemudian, kami akan membagikan susu serta telur sebagai bentuk dari protein. Susu dan telur tersbut akan dibagikan melalui ketua RT setiap lingkungan.


5.      Pembuatan Pupuk Vermikompos

Pupuk vermikompos adalah pupuk yang dibuat dari kotoran hewan dengan makhluk pengurai yaitu cacing. Melihat potensi alam dan perkebunan di kelurahan Sumber Agung, kami membuat program kerja ini sebagai pengetahuan yang dapat kami salurkan kepada warga. Pak Ismono yang juga memiliki kebun mengatakan bahwa masih menggunakan pupuk dari toko pertanian dengan harga yang lumayan. Beliau mengungkapkan juga limbah peternakan sapi atau kambing di daeerah tersebut belum termanfaatkan secara keseluruhan dan kebanyakn dibuang begitu saja. Pengimplementasian dari program ini direncanakan disampaikan secara online.

 

Karena baru beberaa program saja yang baru terlaksanakan, aku belum tahu banyak dampak yang dirasakan masayarakat Sumber Agung terkait kegiatan KKN kami disana. Namun, walaupun baru sebentar, aku melihat masyarakat cukup antusias dan senang kami berada disana. Beberapa pamong desa mengatakan bahwa Sumber Agung sudah sering dijadikan lokasi penelitian bahkan dari luar kota dan luar negeri. Tidak heran keberadaan kami disana juga disambut baik.


Pembelajaran yang aku dapat dari kegiatan di kelurahan tersebut justru banyak sekali. Aku suka kehidupan bermasyarakat disana. Belajar banyak dari mereka terkait dengan matapencaharian mereka. Dari yang beternak burung hias, ikan hias, budidaya jamur dan masih banyak lagi. Disana aku bisa langsung menanyakan informasi terkait dan menambah ilmu dan secara langsung melihat objeknya.


Baru setengah bulan melakukan kegiatan dan aku optimis bisa mengetahui lebih banyak tentang desa ini.


Semangat!!!

Komentar