Review Jurnal: Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Dikultur pada Sistem Bioflok dengan Penambahan Probiotik

Ini adalah review ketiga saya dari jurnal Indonesia. Tema yang saya ambil berkaitan lagi dengan udang dan probiotik. Saya memilih jurnal ini karena komoditas tawar sudah banyak diteliti apalagi mas, lele dan nila. Probiotik juga sangat berperan penting dalam akuakultur karena bekerja dengan bakteri baik serta tidak memilki efek samping yang terlalu besar, tidak seperti antibiotik yang sekarang mulai dibatasi. Tapi ada yang baru nih, yaitiu sistem bioflok. Sitem ini lagi booming karena dengan wdah yang minimalis, kita bisa berbudidaya serta perawatannya yang tidak terlalu merepotkan. Buat teman-teman yang pernasaran dengan sistem ini, Let’s cekidot!!! 

Judul : Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Dikultur pada Sistem Bioflok dengan Penambahan Probiotik
Jurnal : Jurnal Sains Dan Inovasi Perikanan
Sumber : http://ojs.uho.ac.id/index.php/JSIPi/article/viewFile/6591/4831
Volume (nomor) dan halaman : 1 (2), 1-9
Tahun : 2017
Penulis : Jon Dahlan, Muhaimin Hamzah, Agus Kurnia
Sitasi : Dahlan J, Hamzah M, Kurnia A. 2018. Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Dikultur pada Sistem Bioflok dengan Penambahan Probiotik. Jurnal Sains san Inovasi Perikanan. 1 (2): 1-9


Abstrak 
Jurnal ini berisikan tentang pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) dalam sistem bioflok dengan penambahan probiotik dengan dosis yang berbeda-beda setiap perlakuan. Pemeliharaan berlangsung selama 40 hari dari udang yang berukuran 3-4 gram. Parameter yang diuji pun lumayan lengkap yang berkaitan dengan pertumbuhan udang. Dan akhirnya kesimpulan dari penelitian adalah berbeda nyata
Abstrak tersaji dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan kata kunci lima buah. Abstrak yang tersajikan cukup sederhana, walaupun banyak parameter yang dibahas. Menurut buku PPKI IPB, abstrak dalam sebuah karya ilmiah harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan maksud untuk meluaskan jangkauan agar dapat dipahami oleh pembaca yang tidak berbahasa Indonesia. Abstrak mencakup poin-poin dari garis besar keseluruhan jurnal mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan penelitian. Pemilihan diksi pada abstrak baik sehingga mudah dipahami pembaca 

Pendahuluan 
Dalam subbab ini, bagian awal menjelaskan tentang udang vanamei secara singkat dimana udang vaname menjadi primadona negara-negara di dunia. Namun seiringnya waktu, udang vaname yang dipelihara pada kepadan tinggi mengalami banyak masalah seperti kadar amoniak yang terlalu tinggi di dalam lingkungannya. Sehingga tercetuslah sistem Bioflok. Sistem Bioflok merupakan teknologi alternatif yang memproses limbah budidaya secara langsung dengan mempertahankan oksigen, mikroorganisme dan rasio C/N. Nah, mikroorganisme yang biasa digunakan adalah probiotik Bacillus sp. yang dinyatakan dapat membentuk bioflok.
Ternyata sistem ini sangat berguna di dalam akuakultur. Telah terbukti dari beberapa penelitian seperti Husain (2014), dan Dirjen Perikanan Budidaya (2013) yang menyatakan bahwa bioflok berpengaruh kepada pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme budidaya. Pendahuluan ditulis dengan singkat dan padat. Menurut saya, penjelasan tentang udang vaname, bioflok dan probiotik yang digunakan masih sangat singkat, melihat juga banyak parameter yang dibahas. Penelitian ini memiliki tujuan seberapa dosis yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan udang. Sehingga kedepannya, jrnal ini dapat dijadikan acuan dalam berbudidaya udang.

Bahan dan Metode
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di Laboratorium Unit Produksi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium agar meminimalisisr variabel lingkungan yang tidak pasti. Akuarium yang digunakan berukuran 35x35x40 cm dan udang vaname yang dipelihara dengan padat tebar 20 ekor/wadah dengan ukuran 3 - 4 gram. Probiotik yang digunakan adalah Bacillus sp. yang ditambahkan ke pakan. Dalam bagian ini juga memuat informasi tentang pengujian proksimat pada udang dan pakannya. Uji proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan nutrisis didalam sampel uji.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah:

  1. Kelangsungan Hidup
  2. Pertumbuhn Mutlak Rata-rata
  3. Laju Pertumbuhan Spesifik
  4. Efisiensi Pakan
  5. Rasio Konversi Pakan
  6. Retensi Protein
  7. Volume flok
  8. Parameter Kualitas Air (Salinitas, suhu, pH, DO, dan amoniak) 
Rancangan percobaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah : A (tanpa bioflok), B (bioflok), C (bioflok + probiotik 10^8CFU/mL), D (bioflok + probiotik 10^10CFU/mL), dan E (bioflok + probiotik 10^12CFU/mL) Metode yang terlampir sangat terperinci. Tersedia dengan lengkap rumus dari setiap parameter uji sehingga pembaca lebih mudah menganalisis hasil yang didapat.

 Hasil dan Pembahasan

 Keterangan : Perlakuan: A (tanpa bioflok) ; B (bioflok) ; C (bioflok + Probiotik 10^8CFU/mL) ; D (bioflok + Probiotik 10^10 CFU/mL) ; E (bioflok + Probiotik 10^12 CFU/mL)

Baiklah mari kita bedah satu per satu.

Dapat dilihat dari parameter uji, penambahan probiotik (perlakuan C,D,E) mempengaruhi hasil dengan cukup signifikan ketimbang tanpa sistem ataupun tanpa probiotik. Jurnal ini memuat pembahasn yang membandingkan dengan literatur lainnya. Karena perlakuan D memiliki nilai yang jauh berbeda denga perlakuan lainnya, maka perlakuan ini akan menjadi pembanding. Berikut tabel ringkasannya:

Kenapa sih perlakuan D menunjukan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan yang lainya? Dalam jurnal ini dijelaskan, bahwa penambahan dosis probiotik 10^10CFU/mL menjadi bukti jumlah bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan udang dan hidup didalamnya meningkat sejalan dengan dosis probiotik yang diberikan. Yang artinya penelitian ini sudah menjawab tujuan yaitu mencari dosis penambahan probiotik yang pas untuk sistem bioflok udang vaname. Lalu kenapa bisa terjadi penurunan terhadap penambahan dosis 10^12CFU/mL? Hal tersebut diduga tingginya populasi bakteri probiotik sehingga menimbulkan persaingan pertumbuhan bakteri Bacillus sp. dalam pengambilan nutrisi atau subtrat dan pada akhirnya menghambat aktivitas bakteri.

Kesimpulan 
Dosis probiotik yang paling baik untuk semua parameter yang telah diuji adalah 10^10CFU/mL. Kesimpulan hanya menjawab tujuan dan penjelasn dari semuanya telah terjawab di pembahasan 

Komentar Pribadi 
Secara keseluruhan, jurnal ini memiliki banyak parameter uji dalam sekali penelitian. Bagi pembaca yang mencari referensi atau literatur tentang judul terkait, sangatlah berguna. Hal tersebut didukung oleh penjelasan yang cukup memberi jawaban yang sesuai, tidak bertele-tele namun jelas. Jurnal ini tidak secara mendalam membahas satu per satu parameter uji secara sangat detail karena akan sangat banyak dan berbelit-belit. Sayangnya, pada pembahasan tidak terdapat tabel pembanding antara hasil dan literatur parameter. Menurut saya, akan lebih mudah dibaca dengan penyajian tabel. Namun saya masih dapat memahaminya karena kelebihan yang telah dijelaskan.

Daftar Pustaka 

  • [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ed ke-3. Bogor (ID): IPB Press 
  • Apriyani dan Widanarni. 2016. Produksi benih udang windu (Penaeus monodon) pada sistem budidaya berbasis bioflok dengan penambahan sumber karbon berbeda. Jurnal Iktiologi Indonesia. 16:1. 
  • Husain, N. 2014. Perbandingan karbon dan nitrogen pada sistem bioflok terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 3(1):2302-3600 
  • Dirjen Perikanan Budidaya, 2013. Pendederan Intensif Udang Galah dengan Teknologi Bioflok. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar. Sukabumi 
  • Muhammad, A. 2013. Aplikasi probiotik dengan dosis berbeda untuk pencegahan infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada udang vaname (Litopenaeus vannamei). [Skripsi] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor: Bogor. 
  • Muqaramah, T. M. H. A. 2016. Pemberian kadar protein pakan terhadap pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan teknologi bioflok pada kegiatan pendederan. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor: Bogor. 
  • Napitupulu, ID. 2012. Stimulasi Pembentukan Agregat Bakteri pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Teknologi Bioflok Melalui Peningkatan Kekuatan Ion. [Skripsi] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  • Suryanto, H dan Mangampa, M,. 2010. Aplikasi Probiotik dengan Konsentrasi Berbeda pada Pemeliharaan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros. Sulawesi Selatan. 9 hal.
Terima kasih telah membaca

Komentar

Postingan Populer