Bogor Osoji Club: Belajar Mengenal 'Ecobrick'

     Sebulan yang lalu, aku mengikuti kegiatan di BOC untuk pertama kalinya. Kegiatan PETIK SAMPAH, EDUKASI DAN ECOBRICK diadakan setiap sekali 2 minggu di Lapangan Sempur setiap minggu pagi mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB. Kegiatan pertama yaitu petik sampah sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.


     Aku mengikuti kegiatan ini pada Minggu kemarin (23/2) dan kegiatan baru dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Relawan yang ikut tidak sebanyak hari pertama aku berada di kegiatan sebelumnya. Cuaca yang cukup mendung sepertinya mempengaruhi. Seperti biasa, kami memulai mencari sampah dari Taman Ekspresi hingga lapangan. Karena personil tidak terlalu banyak, hanya berjumlah 6 orang, pemilahan sampah hanya dibagi 2 yaitu sampah campuran dan sampah botol.
     Selama menjalankan kegiatan, kami menemukan beberapa tumpukan sampah yang berserakan di kotak sampah. Kami merapihkannya agar tidak terlalu berantakan. Edukasi kepada masyarakat tetap dilakukan dengan selalu mengingatkan agar membuang sampah sekitarnya atau miliknya ke tempat yang seharusnya.

     Kegiatan selanjutnya adalah ecobrick. Ecobrick adalah kegiatan menggunakan sampah botol dan mengisinya dengan sampah kering dan tidak busuk seperti plastik untuk digunakan menjadi barang-barang yang berguna seperti furnitur bahkan pengganti batu bata. Ecobrick sendiri ternyata tidak terlalu booming di Indonesia. Tapi ternyata, ide ini dicetuskan oleh sepasang suami istri Russell Maier, pria asal Kanada dan Ani Himawati perempuan asal Indonesia. Ecobrick berasal dari kata ‘eco’ dan ‘brick’ yang dapat diartikan bata ramah lingkungan dan dapat dijadikan bahan bangunan.
     Ecobrick yang ku lakukan kemarin hanya sebagai contoh saja, bukan pembuatan secara massal. Menurut Mas Abdi pun, kegiatan ini cocok untuk mengisi waktu luang sekaligus mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ecobrick sebenarnya memiliki standar berat khusus setiap botol yang dipakai untuk dijadikan brick. Jika ecobrick yang dibuat sesuai dengan berat, diperkirakan barang tersbut akan kuat dan tahan lama.

     Sampah plastik yang biasanya dimasukan kedalam botol adalah bungkus kopi, kemasan mi instan, atau plastik lainnya yang harus kering agar tidak ada bakteri yang tumbuh. Botol yang dipakai harulah padat dan keras. Sehingga ecobrik yang dihasilkan tidak kempes dan berbunyi jika ditekan.
Keberadaan tentang ecobrick ternyata sangat membantu membantu mengurangi sampah plastik. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu dan mengisi waktu senggang. Bahkan jika ditekuni, mampu dijadikan sumber penghasilan yang lumayan.

Instagram : https://www.instagram.com/bogorosojiclub/

Komentar