Petik Sampah, Edukasi dan Ecobrick : Kegiatan Sosial bersama Bogor Osoji Club

Lapangan Sempur adalah salah satu tempat di Bogor yang menyediakan fasilitas berupa lapangan serta spot di sekitarnya yang dapat digunakan untuk mengisi liburan akhir pekan bersama dengan keluarga ataupun kerabat. Pada hari minggu (19/1), pertama kalinya bagiku mengunjungi Sempur yang terkenal seantero bogor. Ya, FYI walaupun aku sudah 2 tahun di Bogor baru sekarang berkesempatan mengunjungi tempat ini.

Oke, segitu aja basa basinya dan lanjut ke cerita kegiatan sosial aku pada hari tersebut yang berlokasi di Sempur. Setelah berjanjian dengan pak Parno dari Bogor Osoji Club (BOC), aku diizinkan berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan setiap dua minggu sekali yaitu “Petik Sampah, Edukasi dan Ecobrick”. Titik kumpul berada di Taman Ekspresi, Sempur. Pertama, kami melakukan briefing dan memastikan peralatan sebelum melakukan kegiatan. Beberapa poin penting dari briefing adalah pembagian limbah yang ditempatkan pada trashbag yang berbeda serta kami tidak diperbolehkan mengambil sampah dari masyarakat yang ingin menitipkan sampah kepada kami. Hal tersebut dilakukan karena sebagai bentuk edukasi agar masyarakat mau membuang sampah pada tempatnya (alias tidak malas mencari kotak sampah). Kebetulan juga, kemarin kedatangan tamu dari Tokyo yaitu Nozue dan Iko (dari komunitas serupa di Jepang).

Setiap dari kami menggunakan kostum berwarna hijau, memakai sarung tangan serta membawa pencapit untuk memungut sampah. Kegiatan dimulai dari titik kumpul hingga lapangan lari Sempur dimulai dari pukul 8.30. Kami memisahkan sampah ke dalam 3 trashbag yaitu sampah campuran, sampah plastik botol dan sampah organik. Sampah yang terkumpul sebanyak 3 trashbag.
source: instagram Bogor Osoji Club
Kegiatan Petik sampah selesai pada pukul 9.30 dan kemudian berlanjut ke agenda selanjutnya adalah sharing dengan relawan jepang tersebut. Kami berdiskusi di pinggiran sungai Ciliwung sambil beristirahat. Para relawan BOC dan tamu Jepang berdiskusi banyak hal mulai dari ketertarikan satu sama lain terhadap kepedulian terhadap lingkungan sampai dengan manajemen sampah di Jepang.

Kebijakan Jepang dalam pemilahan sampah sangat teratur dan pengambilan sampah rumah tangga sesuai jenisnya akan dilakukan pada hari-hari yang terjadwal. Pengklasifikasian sampah pun sangatlah bermacam-macam tidak seperti kebanyakan di Indonesia yang hanya dibagi menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah yang masih dapat di daur ulang, akan dikelola pada masing-masing tempat. Iko juga menjelaskan bahwa beberapa toko pakaian menyediakan tempat untuk menampung baju bekas dari masyarakat sekitar. Baju bekas tersebut dapat dijadikan bermacam produk baru atau jika masih layak pakai, akan dijual kembali.
source: Google
Dalam diskusi, Nozue bertanya kepada relawan BOC terkait kenapa tertarik berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan ini. Beberapa orang menjawab dari mulai ikut-ikutan teman hingga kesadaran diri sendiri. Hal tersebut menjadi refleksi bagi diri sendiri. Aku memang tidak bisa menularkan rasa kepedulian lingkungan kepada jejaring masyarakat yang luas. Tapi, aku mencoba memulai peduli mulai dari aku pribadi. Mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan ecobag atau selalu menggunakan botol minum dan kotak makan misalnya. Dari langkah kecil tersebut dan menularkan kepada teman-teman, menurutku sudah begitu baik. Kekhawatiran masalah sampah di negeri kita adalah kurangnya dukungan atau sosialisai ke dunia pendidikan terkait peduli lingkungan. Padahal pengetahuan tentang sampah harus lebih intensif diketahui sejak masih dini sehingga anak-anak terlatih peduli lingkungan sekitar.

Kegiatan minggu ini berakhir dengan lancar. Bukan hanya kenalan baru yang aku dapatkan, namun ilmu dari diskusi membuka wawasan saya dalam bermasyarakat lebih baik. Harapanku untuk Indonesia adalah kita bersama dan juga pemerintah mau terus peduli pada lingkungan apalagi masalah sampah. Regulasi dan manajemen sampah harus dibuat dan ditegaskan secara jelas. Kita juga sebagai masyarakat jangan menunggu kebijakan berjalan. Tapi, dari diri sendiri harus sadar bahwa lingkungan harus dijaga demi keberlanjutan kita di bumi.

Komentar