Sharing Session With Mentor, Iben Yuzenho : 'Panggilan' yang Membuat Bahagia

Sebelum UTS saya dapet motivasi serta inspirasi baru nih. Sharing session kali ini adalah dengan Bang Iben, founder of Sebumi. Pertemuan kami berlangsung di salah satu café di daerah Jagakarsa, jakarta Selatan pada Minggu, 29 September 2019. Sebelum melakukan pertemuan, say membaca terlebih dahulu profil abang ini di Linked.In. And I suprisingly can't believe, Bang Iben pernah bekerja di perusahaan besar yang bonafit serta terkenal. Wah, abang ini keren banget, punya keberanian dari mana membangun sesuatu dari nol? padahal gaji yang diperoleh di perusahaan itu pasti besar. Dan jawaban dari semua pertanyaan saya sudah terjawab di sharing kemarin. Mau tahu apa rahasianya? Let's check this out!

Profil singkat
Iben Yuzenho Ismarson adalah founder perusahaan sosial yaitu Sebumi. Bang Iben telah menepuh pendidikan Sarjana di Agribisnis IPB (1998-2002), Master di Administrasi Bisnis ITB (2006-2008) dan di Lund University. Sebelumnya, Bang Iben pernah bekerja di beberapa perusahaaan seperti Unilever, Nestle, Danamon Indonesia, Sari Husada, Danone, dan Manulife. Posisinya dalam perusahaaan tersebut meliputi HRD, Management Trainee, dan Directur of Talent Management. Wah keren banget kan? Sudah 1 tahun terakhir, bang Iben melepas pekerjaannya di perusahaan dan memfokuskan ke perusahaan sosialnya, Sebumi. Hal inilah yang membuat penasaran, kenapa dia bisa sebegitu yakinnya membangun sesuatu dari nol, yang tidak tahu keadaan di masa depan. Sedangkan menurut gua, pekerjaannya di perusahaan besar tersebut sudang sangatlah memuaskan. Pertemuan pertama kali dengan Bang iben, dia sangat welcome kepada kami yang ingin masih dalam tahap belajar, ramah dan asik.

Tentang Sebumi
Pada awal sharing, Bang Iben menjelaskan tentang Sebumi. Sebumi adalah agensi ecotravel terkhusus pada perjalanan untuk eksplorasi biodiversitas dan keindahan Taman Nasional. Sebumi telah berdiri sejak November 2015 dan pada saat itu Bang Iben masih bekerja di sebuah perusahaan. Sebumi yang adalah bentuk perusahaan sosial bertujuan untuk menyediakan pengalaman kegiatan travelling yang bermakna, menyenangkan ramah lingkungan serta pelanggan yang menjalaninya terkoneksi dengan alam, orang disekitarnya serta dirinya sendiri. Bentuk kegiatan dalam perusahaan ini mencakup kegiatan profit dan non-profit. Travel agency merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan keuntungan. Produk yang ditawarkan adalah open trip, family trip, school trip, corporate trip, dan private trip. Contoh kegiatan non profit yang telah dilakukan adalah Rebuild Rinjani.
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan Sebumi (terutama kegiatan non-profit) biasanya bekerjas sama dengan NGO atau komunitas yang serupa. In my opinian, Sebumi sebuah wadah bagi masyarakat yang ingin menyalurkn hobi berwisata terutama mendaki, mejelajah laut atau pedesaan dengan menjalankan kewajiban kita yaitu menjaga alam dan turut melestarikannya. Ada banyak pembelajaran tentang menjaga nature sustainability di Sebumi dengan produk yang mereka tawarkan.
Kantor Sebumi (1)
Kantor Sebumi (2)
Website Sebumi: http://www.sebumi.id/

Memenuhi 'Panggilan'
Perjalanan karir Bang Iben di beberapa perusahaan tersebut sudah termasuk memuaskan. Namun, Bang Iben memiliki 'panggilan' hatinya yaitu ingin membuat suatu komunitas atau wadah ecotourism yang cinta lingkungan untuk menjaga sustainablity. Sejak kuliah, dia sudah memiliki jiwa mencintai lingkungan dan alam serta terjun langsung bercengkrama dengan masyarakat.
Kecintannya tersebut membuatnya memiliki sebuah 'panggilan' tersendiri yang ingin dia wujudkan. Oke, panggilan ini bukan phone call atau ajakan untuk interview, tapi sesuatu yang sangat ingin dilakukan yang mendasari tujuan hidupnya. Dan itu adalah Sebumi. Sebenarnya ide dan konsep Sebumi sudah dirancang sejak 2009. Waktu yang belum tetap (untuk membangun Sebumi) membuat Bang Iben tetap menunggu hingga dia benar-benar bisa siap menjalainya. Kesiapan tersebut didasari oleh kepercayaan diri, keberanian, konsistensi, dan optimisme.
Bang Iben juga menuturkan, banyak voices (omongan orang-orang) dari sekitarnya yang bisa menurunkan kepercayaan diri untuk terus lanjut membangun mimpi. Bahkan, voice from ourselves bisa menjadi penunda mewujudkan keinginan. Bahkan butuh waktu hingga 2015, dia baru membangun Sebumi walaupun belum sepenuhnya melimpahkan tanggungjawab disana. Hingga akhirnya Bang Iben benar-benar percaya bahwa mimpinya adalah tujuan hidupnya dan memulai menjalankan Sebumi secara penuh sejak tahun 2019.
dari kiri-kanan: Bertha, Bang Iben, Adam
Dia berprinsip bahwa panggilan setiap orang berbeda-beda dan kebahagiaan akan di dapatkan ketika seseorang menjalankan hidup sesuai panggilannya. Kehidupannya selama bekerja di perusahaan tidak membuatnya benar-benar bahagia. Kebahagiaan menurutnya adalah ketika dia bekerja dengan senang sekaligus memberi pengaruh yang baik kepada sekitarnya. Pengalamnya bekerja di perusahaan tidak membuatnya menyesal atau menganggap semuanya wasting time. Tapi, pengalaman tersebut dia jadikan modal atau suatu ilmu yang bisa digunakan di kehidupan mendatang. Dalam menentukan keputusan, mencoba untuk berpikir sejernih dan sewaras mungkin akan membantu kita percaya kepada panggilan tersebut karena tujuan akhirnya adalah diri sendiri yang bahagia di kehidupan ini.

Inti pesan yang disampaikan kepada kami adalah kejarlah mimpi kalian, lakukan apa saja yang kalian inginkan, dan temukan kebahagian kalian dengan jalan yang kalian pilih.

"Happy dalam artian menjalankan apa yang menjadi 'panggilan' dan berjalan sesuai fungsi kamu, kamu akan menemukan kebahagian itu sekaligus create impact ke orang lain disekitarmu, that's the point
Iben Yuzenho

Komentar