Review Jurnal: PERFORMA PERTUMBUHAN DAN RESPONS IMUN IKAN LELE (Clarias sp.) DENGAN PEMBERIAN PROBIOTIK, PREBIOTIK, DAN SINBIOTIK

Jurnal yang sekarang akan gua review adalah berkaitan dengan probiotik, prebiotik dan sinbiotik yang diberikan kepada ikan lele. Alasan gua memilih jurnal ini adalah karena ingin tahu perbedaan antara probiotik,  prebiotik dan sinbiotik. Ketika kuliah,  gua kurang ngerti perbedaan ketiganya. Selain itu jurnal ini dibuat oleh dosen BDP yaitu Bu Widanarni dan Bu Munti.
Semoga bermanfaat!


Judul : Peforma Pertumbuhan dan Respon Imun Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Pemberian Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik
Jurnal : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Sumber : http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/view/7358
Volume (nomor) dan halaman : 13 (40), 329-336
Tahun : 2018
Penulis : Iis Sumartini, Widanarni, Munti Yuhana, dan Ayi Santika
Sitasi : Sumartini I, Widanarni, Yuhana M, Santika A. 2018. Peforma pertumbuhan dan respon imun ikan lele (Clarias sp.) dengan pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 13(30): 329-336

Abstrak
Jurnal yang berjudul "Peforma Pertumbuhan dan Respon Imun Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Pemberian Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik" berisi tentang pemantauan peforma pertumbuhan serta respon imun ikan lele Sangkuriangan di kolan intensif dengan pemberian prebiotik, probiotik serta sinbiotik dengan kadar tertentu. Probiotik yang digunakan adalah Bacillus sp. ND2 serta prebiotik berupa madu. Bakteri yang digunakan dalam uji tantang adalah Aeromonas hydrophila
Abstrak tersaji dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan kata kunci lima kata. Menurut buku PPKI IPB, abstrak dalam sebuah karya ilmiah harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan maksud untuk meluaskan jangkauan agar dapat dipahami oleh pembaca yang tidak berbahasa Indonesia. Abstrak mencakup poin-poin dari garis besar keseluruhan jurnal mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan penelitian. Pemilihan diksi pada abstrak baik sehingga mudah dipahami pembaca.

Pendahuluan
Pendahuluan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan judul. Paragraf pertama membahas tentang penyakit yang menyerang ikan serta pembatasan antibiotik karena muncul efek negatif. Dilanjutkan di paragraf selanjutnya, membahas tentang informasi probiotik, sinbiotik, dan prebiotik. Di paragraf terakhir juga tertulis tujuan penelitian yaitu mengevaluasi pemberian probiotik Bacillus sp. ND2 dan madu terhadap performa pertumbuhan, respons imun dan ketahanan penyakit ikan lele (Clarias sp.) terhadap infeksi A. hydrophila.
Menurut saya, peneliti memiliki tujuan yang hampir sama dengan jurnal Tamamdusturi et al. (2016). yang berjudul "Administration of microencapsulated probiotic Bacillus sp. NP5 and prebiotic mannan oligosaccharide for prevention of Aeromonas hydrophila infection on Pangasianodon hypophthalmus". Sehingga dapat ditarik hipotesis merujuk dari jurnal tersebut. Sistematika dari identifikasi masalah, pendekatan masalah, hipotesis dan tujuan sudah tercakup semua. Penulis dengan
Pendahuluan sudah tersusun dengan baik, mencakup definisi terkait penelitian serta mencakup tujuan. Penulis menyusun paragraf pertama dengan identifikasi masalah, seperti serangan penyakit di kolam intensif lebih tinggi serta antibiotik yang sudah dilarang pemakaiannya karena memberi efek negatif. Pendekatan masalah mencakup tentang informasi umum perobiotik, prebiotek dan sinbiotik sudah tertulis dengan baik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemberian sinbiotik dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan memberikan perlindungan terhadap infeksi A. hydrophila pada ikan patin (Tamamdusturi et al. 2016).
.

Bahan dan Metode
Penelitian di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi selama Februari-Agustus 2018. BBPBAT Sukabumi terletak sekitar 112 km dari Jakarta. Suhu ditempat ini sekitar 27-29°C dengan ketinggian 700 m dari permukaan laut. Air yang dimanfaatkan berasal dari panjalu dan Cisarua. Pemilihan tempat penelitian bisa disebabkan karena BBPBAT Sukabumi sudah berjalan sejak dulu, Bahkan indukan lele disana tidak mengambil dari luar karena indukan disanan sudah berkualitas baik. Selain ikan lele, masih banyak lagi tempat pembenihan hingga pembesaran yang ada di BBPBAT Sukabumi, serta fasilitas penunjang dan utama yang lengkap. (baca lebih lengkap disini)

Pada bagian bahan dan metode mencakup beberapa bagian sebagai berikut.

1. Persiapan bakteri uji dan madu
 Bakteri yang akan digunakan sebagai probiotik  adalah Bacillus sp. ND2 lalu dicampurkan dengan 100 gram pakan dan madu sebagai prebiotik yang digunakan merupakan hasil pembudidaya lebah di Depok.
Bakteri Bacillus merupakan bakteri baik dan bisaanya dijadikan probiotik karena diduka pemberiannya meningkatkan bakteri di usus sehingga memperlancar pertumbuhan harian serta melawan penyakit. Menurut Agustono et al. (2012), Bacillus sp. dapat memproduksi antibiotik untuk melawan Vibrio sp. pada ikan kerapu yang menitikberatkan pada efek multifaktor probiotik seperti produksi enzim, kompetisi nutrien dan ruang sehingga meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Probiotik ini sudah banyak digunakan untuk ikan dari berbagai stadia dan jenis

2. Persiapan pakan uji
Pakan komersial mengandung 30%. Terdiri atas 5 perlakuan yaitu:
▪️ Pakan tanpa Bacillus sp. ND2 dan madu (kontrol positif)
▪️  Pakan tanpa Bacillus sp. ND2 dan madu (kontrol negatif)
▪️ Pakan dengan probiotik (Bacillus sp. ND2)
▪️ Pakan dengan prebiotik (madu)
▪️ Pakan dengan sinbiotik (Bacillus sp. ND2 dan madu)
Rancangan yang penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap menggunakan faktor perlakuan tunggal karena hanya melibatkan satu variabel (ikan uji) yang sama pada setiap perlakuan. Perbedaaan kontrol negatif dan positif terletak pada pemberian bakteri uji tantang (A. hydrophila). Kontrol positif dikenakan uji tantang, sedangkan kontrol negatif tidak dikenakan uji tantang.

3. Pemeliharaan ikan
Jenis ikan : lele sangkuriang
Jumlah ikan : 225 ekor
Bobot awal : 20,94 ± 1,13 g
Metode pemberian pakan : at satiation (tiga kali sehari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB, dan 16.00 WIB selama 45 hari)
Ikan ditempatkan pada 15 akuarium dengan ukuran 40 cm x 60 cm x 50 cm dan volume 60 L. Perlakuan pemberian perlakuan pakan yang berbeda dengan tiga kali ulangan.

4. Uji tantang
Dengan bakteri A. hydrophila setelah pemeliharaan 45 hari dan uji tantang berlangsung selama seminggu Performa pertumbuhan dan sintasan Yang diamati adalah laju pertumbuhan harian (LPH), sintasan dan feed conversion ratio (FCR).
Uji tantang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa berpengaruh probiotik, prebiotik dans inbiotik yang diberikan terhadap sistem imun ikan uji. Pemilihan bakteri A. hydrophila karena bakteri ini banyak menyebabkan kematian pada benih ikan lele dengan memunculkan penyakit motil aeromonad septicaemia (MAS). Uji tantang dilakukan setelah 45 hari pemeliharaaan dikarenakan pemberian prebiotik, sinbiotik dan probiotik dapat berjalan optimal terlebih dahulu. Pada penelitian  Rafsyanzani (2016), dilakukan uji tantang pada ikan lele setelah 30 hari pemeliharaan dan selama 10 hari.

5. Pengujian imunologis
Aktivitas lisozim diuji pada serum darah dengan bakteri Micrococcus lysodeicticus. Lalu diukur absorbansinya dan menggunakan metode PCR dengan SYBR Green Sensifast.


Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini mencakup beberapa poin penting yaitu peforma pertumbuhan.

1. Peforma pertumbuhan 
Pada bagian ini terdapat 5 paragraf. Paragraf pertama menginterpretasikan tabel 2 yang berisi tentang pengaruh perlakuan terhadap LPH (laju pertumbuhan harian), sintasan serta FCR (Feed Convertion Rate). LPH pada perlakuan sinbiotik bernilai lebih tinggi dibanding lainnya. Sintasan pada setiap perlakuan menunjukan hasil yang sama. Nilai FCR terbaik terdapat pada perlakuan sinbiotik. Paragraf selanjutnya menjelaskan terkait kelebihan bakteri probiotik Bacillus sp. ND2, prebiotik madu dan keterkaitannya dengan bakteri probiotik serta sinbiotik dimana prebiotik dimanfaatkan dengan baik oleh probiotik. Paragraf terakhir menjelaskan FCR yang berbeda nyata pada perlakuan kontrol dengan penambahan probiotik, prebiotik maupun sinbiotik. Selain itu, enzim dalam pencernaan akan bekerja dengan baik yang berefek kepada pertumbuhan ikan.

2. Analisis Imunologis
Terdapat 10 paragraf dalam penjelasan tentang imun pada ikan lele Sangkuriang yang diuji. Paragraf pertama menginterpretasikan gambar 1 yang merupakan Nilai aktivitas lisozim ikan lele (Clarias sp.) yang diberi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik. Paragraf kedua menjelaskan tentang lisozim yang merupakan bentuk pertahanan saat terserang patogen. Peningkatan lisozim terjadi pada hari pemeliharaan ke-45 dan penurunannya saat uji tantang tepatnya hari ke 50. Selanjutnya dijelaskan sekilas tentang Respiratory burst yang dipengaruhi probiotik, prebiotik dan sinbiotik serta penurunan aktivitas saat diuji tantang. Paragraf kelima menjelaskan tentang tabel 3 yaitu Tingkat ekspresi gen IL-1β pada ikan lele (Clarias sp.) pada hari ke-45 dan hari ke-52. Data menunjukan adanya peningkatan gen IL-1β pada pemberian prebiotik ketimbang probiotik dan sinbiotik hal tersebut diduga karena karena ada reaksi anti-inflamatori pada probiotik yang diberikan atau terkait dosis kurang tepat. Produksi gen tersebut memang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti spesies bakteri, asal bakteri, formulasi, status inflamatori, spesies dan umur ikan. Pada paragraf kedelapan, menginterpretasikan tabel 3 yaitu sintasan ikan lele (Clarias sp.) setelah uji tantang dengan A. hydrophila. Masa inkubasi bakteri yang menginfeksi yaitu A. hydrophila selama 1-2 hari.

Kesimpulan
Kesimpulan sudah menjawab tujuan. Kalimat yang digunakan bukan merupakan kalimat singkat. Tetapi menurut saya, kesimpulan bisa ditambahkan faktor yang mempengaruhi perbedaan kinerja probiotik, sinbiotik dan prebiotik sehingga hasilnya berbeda.

Komentar pribadi
Secara keseluruhan, jurnal ini cukup sederhana dan mendetail. Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang membedakan hanya komoditas yang diuji. Jurnal bisa dijadikan sumber literatur yang baik. Jurnal ini mengandung banyak sitasi sehingga menurut saya jurnal ini cocok untuk pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang probiotik, sinbiotik dan prebiotik pada ikan lele. Sayangnya, ada beberapa istilah asing yang tidak dijelaskan dalam jurnal ini sehingga pembaca harus memiliki letrasi yang baik. Jurnal dilengkapi data berupa grafik. Sedikit masukan, pada grafik batang pada gambar 1 dan gambar 2 bisa diganti dengan grafik linier sehingga dapat diketahui perubahannya dari hari setelah pemeliharaan dengan pemberian bakteri A. hydrophila.

Daftar Pustaka
Tamamdusturi, R., Widanarni, & Yuhana, M. (2016). Administration of microencapsulated probiotic Bacillus sp. NP5 and prebiotic mannan oligosaccharide for prevention of Aeromonas hydrophila infection on Pangasianodon hypophthalmus. Journal of Fisheries and Aquatic Science. 11(1): 67-76.
Agustono, Syprapto H, Muhajir. 2012. Strategi bakteri probiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen didalam pencernaan kerapu Chromileptes altivelis dengan memproduksi beberapa bakterial substansi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 4(2):199-205.
[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ed ke-3. Bogor (ID): IPB Press
Rafsyanzani MM. 2016. Kinerja probiotik Bacillus sp. pada pendederan benih ikan lele (Clarias sp.) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor


Terima kasih telah membaca. See you on the next post!

Komentar